Waktu anak-anakku mulai libur sekolah, aku dan suami sepakat untuk ngajak mereka keluar dari zona “mall dan gadget”. Kami pengen liburan yang bener-bener bikin mereka terhubung lagi sama alam, sambil tetap menyenangkan buat semua anggota keluarga. Pilihan jatuh ke Lombok, dan dari sekian banyak tempat yang direkomendasikan, Air Terjun Tiu Kelep berhasil mencuri perhatian.
Awalnya, aku nggak terlalu berekspektasi tinggi. Kupikir, ya air terjun seperti biasa. Tapi ternyata, petualangan ke Tiu Kelep bareng keluarga jadi salah satu pengalaman paling membekas selama hidup kami. Bukan cuma karena keindahan alamnya, tapi juga karena kebersamaan yang kami rasakan sepanjang perjalanan.
Perjalanan Menuju Tiu Kelep: Dimulai dari Senyuman Warga
Pagi-pagi kami berangkat dari penginapan menuju Desa Senaru, Lombok Utara — gerbang masuk menuju Tiu Kelep. Udara di sana sejuk, jalanan yang dilalui berliku tapi penuh pemandangan hijau, dan senyum warga lokal di sepanjang jalan bikin hati hangat. Anak-anak sempat nanya, “Kok semua orang di sini ramah banget ya, Bu?”
Sampai di area parkir, kami disambut oleh pemandu lokal yang ramah. Beliau langsung ngajak kami jalan kaki ke arah hutan, melewati jalan setapak, jembatan kecil, dan sungai dangkal. Trekking ringan ini justru jadi bagian seru buat anak-anak — mereka tertawa, main ciprat-cipratan air, dan bahkan saling bantu saat melompati batu.
Buat kami para orang tua, momen seperti ini yang priceless. Nggak ada suara notifikasi HP. Nggak ada TV. Hanya suara alam dan tawa anak-anak.
Air Terjun Sendang Gile: Pembuka yang Menyegarkan
Sebelum sampai ke Tiu Kelep, kami mampir dulu ke Air Terjun Sendang Gile. Letaknya nggak jauh dari pintu masuk dan bisa jadi “pemanasan” sebelum melanjutkan petualangan. Suaranya gemuruh, airnya jatuh dari tebing tinggi dan membentuk kabut tipis di sekitarnya. Anak-anak langsung minta foto, dan suamiku sempat berendam sebentar di kolam alaminya.
Tempat ini juga cocok banget untuk duduk santai di batu sambil menikmati bekal. Aku bawa pisang goreng hangat dan teh manis dalam termos — rasanya makin nikmat di tempat seperti ini. Pemandu kami bilang, air dari Sendang Gile dan Tiu Kelep berasal langsung dari mata air Gunung Rinjani. Jadi, selain jernih, juga menyimpan nilai spiritual bagi masyarakat lokal.
Tiu Kelep: Tempat yang Bikin Semua Mulut Terdiam
Setelah 15–20 menit jalan lagi dari Sendang Gile, tibalah kami di Tiu Kelep. Dan saat pertama kali melihatnya… jujur, aku terdiam. Semua juga begitu. Bahkan anak-anakku yang biasanya rame langsung senyap. Di depan kami, air terjun megah menjulang setinggi hampir 45 meter, dengan air yang mengalir kuat tapi tenang, seolah menyapa kami dari kejauhan.
Yang bikin beda dari Tiu Kelep adalah formasi alirannya. Selain air utama yang jatuh dari atas, ada juga banyak air yang merembes di sela-sela tebing, seperti tirai putih alami yang indah banget. Pemandangan ini bukan hanya cantik, tapi juga menenangkan. Rasanya seperti disambut alam dalam pelukan yang menyegarkan.
Aku sempat duduk di batu besar yang menghadap langsung ke air terjun, sambil melihat anak-anak main air di pinggir aliran sungai. Tidak terlalu dalam, jadi aman untuk bermain dengan pengawasan. Suamiku juga sempat mandi langsung di bawah aliran air. Katanya, segar banget dan bikin badan enteng.
Belajar Tentang Alam dan Budaya Lokal
Di sela istirahat, pemandu kami bercerita bahwa “Tiu” berarti kolam, dan “Kelep” artinya terbang dalam bahasa Sasak. Konon katanya, siapa yang mandi di Tiu Kelep akan merasa lebih ringan, bahkan bisa “terbang” dari masalah dan beban pikiran. Cerita rakyat seperti ini membuat liburan kami bukan cuma soal jalan-jalan, tapi juga pelajaran hidup.
Anak-anakku mendengarkan serius, dan bahkan mereka mulai bertanya soal sejarah Gunung Rinjani, desa Senaru, dan cara warga menjaga alam. Aku nggak nyangka mereka bisa terlibat sejauh itu, dan menurutku, ini bonus besar dari liburan berbasis alam — bisa mendidik tanpa terasa menggurui.
Kenapa Air Terjun Tiu Kelep Cocok untuk Liburan Keluarga?
Karena semuanya terasa pas. Jalur trekkingnya ramah anak, suasananya aman dan bersih, pemandangannya luar biasa, dan yang paling penting: bisa membangun momen kebersamaan yang nggak akan didapat kalau kita cuma duduk di restoran atau hotel.
Kami juga nggak harus bawa banyak perlengkapan. Cukup air minum, sandal gunung, pakaian ganti, dan semangat petualangan. Sisanya, biarkan alam yang bekerja menciptakan kenangan.
Banyak paket liburan ke Lombok yang sudah termasuk kunjungan ke Tiu Kelep dan tempat menarik lainnya. Jadi buat kamu yang pengen liburan lengkap, nggak perlu repot nyusun itinerary sendiri. Tinggal pilih paket yang cocok, dan kamu bisa langsung menikmati pesona Lombok dari sisi yang berbeda.
Tips Liburan Keluarga ke Tiu Kelep
- Datang pagi hari supaya masih sepi dan cahaya matahari sempurna untuk foto.
- Gunakan sandal atau sepatu anti licin karena jalurnya basah dan berbatu.
- Bawa baju ganti dan handuk kecil, terutama untuk anak-anak.
- Bawa bekal ringan tapi jangan lupa bawa pulang semua sampah.
- Gunakan jasa pemandu lokal untuk keamanan dan juga belajar lebih banyak tentang budaya sekitar.
Buat keluarga, coba deh sempatkan ke Tiu Kelep. Ini bukan sekadar wisata air terjun — tapi tempat di mana kamu bisa mengisi ulang energi, mempererat hubungan keluarga, dan merasakan langsung bagaimana alam menyentuh hati.
Buatku pribadi, Tiu Kelep adalah tempat yang membuatku menyadari bahwa keindahan paling sejati sering kali datang dari kesederhanaan. Dari udara segar, suara air mengalir, dan tawa tulus keluarga di tengah pelukan alam. Dan semua itu… dimulai dari langkah kecil menembus hutan Senaru.